Pages

Kamis, 08 Desember 2011

Allah SWT Tuhanku


Pernahkah kita bertanya pada diri kita masing-masing, apakah kita percaya bahwa Tuhan itu ada? Mengapa kita percaya kepada tuhan? Ketika pertanyaan diatas diajukan mungkin diantara kita ada yang yakin menjawab bahwa Tuhan itu ada, mungkin ada juga yang ragu akan keberadaannya dan sebagian lainnya juga akan ada menjawab bahwa sesungguhnya Tuhan itu tidak ada. Secara umum kebanyakan dari kita akan beranggapan Tuhan itu ada karena  ketika masih kecil, orang tua kita juga percaya bahwa Tuhan itu ada. Sehingga sampai saat ini kita percaya tuhan itu ada tanpa mempertanyakan kembali kenapa kita menganggap bahwa tuhan itu ada.
Saya percaya bahwa Tuhan itu ada bukan karena orang tua saya percaya akan keberadaan Tuhan. Mari kita kritisi fenomena yang terjadi di dunia ini. Matahari dan bulan selalu berganti menyinari bumi dengan fungsinya masing-masing, lautan yang luas menutupi sebagian daratan bumi yang memiliki keindahan dan manfaat untuk kelangsungan mahluk hidup di bumi, lalu Tuhan menciptakan mahluk yang paling sempurna yaitu manusia dan sampai sekarang belum ada ilmuan-ilmuan yang bisa membuat manusia atau setidaknya seperti manusia.
Dari sebagian fenomena diatas menunjukan bahwa segala sesuatu itu ada karena ada yang membuatnya. Siapa kiranya yang membuat matahari dan bulan ini. Siapa kiranya yang membuat lautan jika jawabannya adalah hujan. Lalu siapa yang membuat hujan tersebut? Lalu Kita bisa ada di dunia ini karena kita dibuat oleh kedua orang tua kita. Lalu siapa yang membuat keduanya? Tentu saja generasi sebelumnya. Jika dirunut terus sampai seterusnya maka kita akan menemukan bahwa manusia tidak akan pernah ada tanpa adanya laki-laki dan perempuan yang pertama. Lalu bagaimana keduanya itu bisa ada, apakah terbentuk secara sendiri? Jika mereka ada karena hasil evolusi, lalu bagaimana makhluk yang pertama kali ada terbentuk. Apakah tersusun dari molekul-molekul atom begitu saja. Jika memang seperti itu, kenapa sekarang hal itu tidak terjadi lagi? Lalu yang paling mendasar, siapa kiranya yang menciptakan materi atau molekul tersebut? Mungkin ini perlu direnungkan oleh semuanya terutama kaum atheis yang tidak mempercayai bahwa tuhan itu ada.
Pada dasarnya manusia tidak akan mengatakan sesuatu itu ada sebelum mereka melihat bahwa sesuatu itu memang ada atau adanya suatu bukti yang menyatakan sesuatu itu ada. Apakah kita akan percaya ketika ada seseorang berkata bahwa ada “ayam melahirkan burung?” Tidak mungkin. Kita tidak akan sebodoh itu mempercayainya, kenapa? Karena kita belum pernah melihatnya dan belum pernah ada bukti yang menunjukan bahwa hal itu ada. Jadi, apakah Tuhan itu benar-benar ada? Mungkin iya mungkin juga tidak. Perlu diingat bahwa sesuatu yang belum dapat dibuktikan bukan berarti tidak ada. Disinilah letak menariknya. Tinggal bagaimana kita memutuskan mau memilih percaya atau tidak percaya apakah Tuhan itu ada atau tidak. Namun saya mempercayai bahwa Tuhan itu ada. Sehingga dengan percaya bahwa Tuhan itu ada saya melakukan semua apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarangnya.
Tuhan bukan hanya sebuah nama karena Tuhan adalah sebuah keyakinan. Setiap agama memiliki Tuhan nya masing-masing. Namun saya sendiri meyakini bahwa Allah adalah Tuhan saya karena saya beragama islam. Saya tidak ingin mengkritisi agama lain karena saya sendiri tidak mengetahui agama lain selain islam. Saya meyakini Allah adalah tuhan saya karena saya pernah membaca salah satu surat dalam kitab suci al-quran yaitu "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al Ikhlas 1-4). Surat ini sangat meyakinkan saya bahwa Allah ada adalah Tuhan yang sesungguhnya.

0 komentar:

Posting Komentar