Pages

Kamis, 20 Oktober 2011

Identitas Saya dari Perspektif Orang Lain


Seperti kebanyakan orang lain bahwa semenjak dilahirkan kedunia oleh orangtua kita, maka saat itulah kita sudah memiliki identitas. Namun pada waktu itu identitas kita hanyalah kita terlahir dari pasangan kedua orangtua kita. Seperti halnya ketika saya dilahirkan kedunia ini identitas saya adalah saya terlahir dari kedua orangtua saya yaitu Marzuki dan Ernawati. Saya sangat bersyukur pada waktu itu saya sudah memiliki identitas yang jelas karena tidak sedikit diantara kita yang belum memiliki identitas ketika lahir. Misalnya diantara kita ada yang terlahir dari hubungan pergaulan yang bebas sehingga membuat mereka tidak memiliki orangtua yang jelas. Walaupun anak tersebut tidak mendapatkan identitas mengenai siapa kedua orantuanya namun akibat dari itu semua, ketika dewasa nanti anak tersebut akan mendapatkan identitas yaitu berupah anak haram. Sungguh memprihatinkan identitas ini untuk perkembangan psikologi anak tersebut.Tidak hanya identias orangtua saya yang saya dapat ketika lahir, namun pada saat itu juga bahwasanya saya sudah memiliki identitas yaitu agama islam sebagai agama yang saya yakini dan identitas itu masih sampai sekarang menjadi identitas saya.
Mengenai identitas saya dilihat secara secara umum, misalnya dilihat dari segi sosial ekonomi, saya terlahir dari keluarga yang sederhana dan kami bahagia dengan keadan seperti ini. Selain itu, dilihat dari segi etnis, ada sebagian orang mengira saya terlahir dari keturunan Cina namun kenyataannya etnis saya adalah Sumatra karena saya dilahirkan di Sumatra dan kedua orangtua saya juga tinggal di Sumatra.
Dilihat juga dari prespektif orang lain yang ada disekitar saya misalnya teman-teman di kampus ada yang mengatakan bahwa saya adalah orang yang tidak peduli dengan keadaan orang lain serta boros. Mungkin saya bisa meluruskan perspektif tersebut karena kemungkinan juga orang tersebut hanya melihat ketika saya bekerja dikelompok yang tidak terlalu berperan aktif . Namun mereka tidak mengetahui mengapa saya demikian padahal sebenarnya saya adalah orang yang tidak terlalu suka bekerja dalam kelompok khususnya pada saat mengerjakan tugas karena menurut saya bekerja dikelompok kita tidak bisa fleksibel dalam membagi waktu karena harus menyesuaikan waktu dengan orang lain juga. Disamping itu juga mengapa orang lain mengatakan saya boros mungkin karena saya keliatan sering jajan dan lain sebagainya tetapi sebenarnya karena saya orang yang suka ngemil tapi makannya sedikit. Namun secara personal orang yang terdekat saya atau sahabat saya melihat saya sebagai orang yang baik hati dan suka menolong. Perspektif ini berlawanan dengan perspektif orang lain yang belum mengenal saya secara dekat.  Saya sangat setuju dengan apa yang pernah dosen saya katakan pak Hatim yaitu bahwa kita tidak bisa judge orang lain dari sudut pandang kita sendiri karena akan berlawanan dengan apa yang ada pada orang itu sendiri.

Rabu, 12 Oktober 2011

RPP_E-Learning Online


RPP E-Learning online

Wellcome back to learning media of mathematics  with material is statistic on 2nd and 3rd meeting.
The bacis competance are: reading the data provided in table, bar chart, line chart, pie chart, and ogive. The indicators are all of students should be able to: Read, interpret  data and make sensible statement about the information provided in tables, diagrams (Bar graph, line graph, pie chart, pictogram, dot diagram, frequency distribution table, ogive histogram, polygon, stem and leaf diagram, and whisker and box plot.
The Activitys for this session are:
1.      Students are grouped into 4-5 people per group
2.      The teacher shows the data provided tables and diagrams (Bar graph, line graph, pie chart, pictogram, dot diagram, frequency distribution table, ogive histogram, polygon, stem and leaf diagram, and whisker and box plot  and give the explanation about it. The students can donwload to see the data by teacher give: http://www.google.co.id/search?q=contoh+diagram&hl=id&prmd=imvns&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=JpKVTojmMorQrQflp7HIBg&ved=0CCMQsAQ&biw=1366&bih=641
3.      After that the student are ask to matcing the picture of diagram with theirs name
4.      The teacher gives Worksheet about data provided table and diagrams and competed with questions
5.      The teacher gives the different worksheet for each group
6.      In groups, the student are requested to  discuss how to, read, interpret data, and make sensible statement about the data provided tables and diagrams.
7.      The student are asked to make a report of their group discussion and then sent the report to theacher email. Email: elizulkatri@rocketmail.com

The end activity is The teacher informs the activity of teaching learning in the next meeting is presentation the result of their group discussion.          
See yaa........................................

As a Teacher
Eli Zulkatri

Rabu, 05 Oktober 2011

Chapter 2: Introduction to Teaching Numbers in High School


The learning numbers is if we understanding of number, their system, properties and their application. Learning what numbers mean, how tthey may be represented, relationsips, among themand computetions with them are central to develoving number sense.
Some problem and difficulties happen in students learning numbers, in general, primary to high schoool level can be show as follows:
·         Many students of primary and junior high school in complete in mastery of numbers fact. The efficienctly critical of students to approach more advance mathematics thinking without being bogged down by simple calculations.
·         Students often make errors with signs like <, >,  because they misread and misunderstand of signs.
·         Students can not reaily comprehend the relation between numbers and quantities they represent.
·         Solving problems dealingwith real life involving numbers.
·         Students do not develop deep conceptual understanding of decimals and some common misconceptions surfaced.
·         Understanding division with fractions.
Some problem and difficulties ot teachers in teaching numbers:
·         Teachers difficulties for the introduction of new concepts and conneting it to other proviously studied mathematics concepts.
·         Teachers difficulties in explaining mathematics ideas and engaging the students in the process oof exploring them.
Teachers’ pedagogical content of teaching numbers should focus on teachers’ ability to making connection the mathematical ideas and particularly, the instruction and opportunities for exploration on how to use effectively hands on and technology in the classroom in teaching numbers, and making the transition using tools to make students understand deep about the concept.
As a teacher, if we want our students understand about the numbers when we teach them, we must knowladge and understanding on the properties of numbers system including complex numbers. In teaching and learning numbers system the teacher and students should explicitly discuss the associative, commutative, and distributive, and then students can use algebraic arguments in many areas, students know understanding the characteristic of numbers divisible by 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
The students of high school should whe learning about number system they must develop an understanding of the system of real numbers, differences between rational and irrational numbers, numbers to explore new system, and using matrices.
As high school students understanding of numbers grows, they should learn to considers operations in general ways, rather than only in particular computations. As a teacher, they should encourage students to arrive at and their conclusions by thinking about properties of numbers.






Eli Zulkatri
2010110028

Arti dari Sebuah Nama


Sebagian orang bilang apalah arti sebuah nama, namun saya tidak setuju dengan pendapat itu karena saya sendiri sudah mengalami bahwasalnya nama juga  berpengaruh dalam hidup ini. Ada sebuah cerita yang menyababkan bahwa saya sangat tidak setuju dengan pendapat itu. Dahulu kala ketika saya duduk dimasa-masa SMA kelas dua tepatnya pada saat pembagian hasil rapot. Seperti biasa pada saat pembagian rapot, guru kami akan memberitahukan peringkat sepuluh besar di kelasnya. Pada saat peringkat empat dan lima akan disebutkan, guru kami mengatakan bahwa ada dua anak yang memiliki dua nilai yang sama dengan  jumalah rata-ratanya pun sama, nama tersebut adalah Eli Zulkatri dan Nahdiul Khafi. Namun yang menjadi peringkat empat adalah Eli Zulkatri dan peringkat lima adalah Nahdiul Khafi. Lalu ada yang bertanya mengapa Eli yang menjadi peringkat empat, atas dasar apa eli bisa menduduki peringkat empat. Guru kami pun menjawab dengan mudah bahwa pangkalan huruf E lebih terdahulu dibandingkan dengan huruf N jadi disini nama Eli  lah yang menjadi peringkat empat.
Sejak saat itulah saya baru menyadari bahwa nama juga berarti dalam hidup kita. Saya tidak pernah menyesalkan bahkan ingin menganti nama saya yang diberikan oleh ayah saya ketika saya baru lahir. walaupun kebanyakan orang bilang nama saya adalah nama cewek, namun saya percaya bahwa nama inilah yang akan memimpin peradaban dimasa yang akan datang. Amien
Ketika saya bertanya kepada ayah saya mengenai arti dari nama saya, beliau menjawab tidak ada arti dari nama kamu, nama itu hanya nama yang ayah suka. Oleh karena itu, saya sendiri berusaha untuk mengungkapkan arti dari nama saya. Saya mengartikan nama saya yaitu gabungan dari bahasa nasrani dan arab. Eli dalam bahasa nasrani yang artinya tuhan. Kata eli ini saya kutip dari penggalan kata-kata yang diucapkan nabi Isa pada saat disalip yaitu eli eli lama sabatthani artinya tuhan-tuhan mengapa kau tinggalkan aku. Kemudian nama Zulkatri saya ambil dari bahasa arab yaitu zulkarnain. Dimana Zulkarnain ini salah satu tokoh islam yang terkenal pada zaman dahulu. Demikianlah arti dari nama saya.








Eli Zulkatri
2010110028